KPPBC TMP C Probolinggo Dongkrak Semangat UMKM Go Internasional
KPPBC TMP C Probolinggo Dongkrak Semangat UMKM Go Internasional
KANIGARAN – Pemulihan ekonomi nasional tengah menjadi fokus pemerintah setelah masa pandemi Covid 19. Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah (UMKM) oleh pemerintah dianggap sebagai elemen yang paling efektif untuk mendorong pemulihan. Maka dari itu, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMP C) Probolinggo berupaya membangkitkan semangat UMKM untuk melakukan ekspor.
Dalam Talkshow Suara Kota Probolinggo, Eko Agus Waluyo selaku Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis (KPCDT) menyampaikan bahwa UMKM di Probolinggo masih memerlukan dukungan dan bimbingan untuk gencar melakukan ekspor, mengingat potensi yang dimiliki sangat besar.
“Selama ini (UMKM di Probolinggo) belum paham terkait dengan ekspor, sementara produk yang dihasilkan oleh UMKM sebenarnya sangat diminati oleh pasar luar negeri karena minimnya informasi, sehingga tidak mengetahui bagaimana cara untuk mengirim barang itu,” jelasnya.
Untuk menyukseskan misi itu, KPPBC TMP C Probolinggo berkomitmen memberikan kemudahan dalam proses kepabeanan dan cukai dalam pengurusan dokumen ekspor, memberikan pelatihan, pendampingan, dan konsultasi terkait regulasi dan prosedur, serta pembebasan bea masuk dan PPN impor untuk bahan baku, mesin, dan barang contoh.
Pada kesempatan ini Lolyta Hapsari Putri selaku Pelaksana KPCDT menambahkan bahwa langkah ini sekaligus dilakukan untuk menghilangkan stigma bahwa ekspor itu rumit dan hanya dapat dilakukan oleh produk ternama.
“Ekspor tidak harus besar. UMKM itu juga bisa go internasional. Yang penting ada biaya pesanan, (produk) dikirimkan ke luar negeri, itu sudah termasuk ekspor,” imbuh Lolyta.
Diketahui, Probolinggo memiliki komoditas melimpah yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk dijual ke pasar global, contohnya ikan dan bawang. Namun, sayangnya masih banyak problem yang dihadapi UMKM di Probolinggo, diantaranya modal dan pembiayaan, serta keterbatasan sumber daya manusia. Bahkan, tambahnya, beberapa UMKM masih memiliki pola pikir zona nyaman untuk menjual produknya di pasar saja.
Padahal, jelas Pelaksana KPCDT Triansyah Yuphi Putranto, kegiatan ekspor akan sangat menguntungkan bahkan tidak hanya untuk penjual, tetapi juga negara, karena UMKM memiliki kontribusi besar untuk mengangkat neraca perdagangan.
Sehubungan dengan itu, KPPBC TMP C Probolinggo akan mengadakan lomba dalam rangka UMKM Week yang diperuntukkan kepada masyarakat umum, yaitu: Bussiness Proposal dan Video Endorse Produk UMKM, serta UMKM Fair yang akan memamerkan hingga lebih dari 600 booth UMKM. Informasi lengkap dapat diakses melalui website bit.ly/prbc2024 dan Instagram @eventbeacukai.
Terakhir, Eko mengimbau kepada UMKM di Probolinggo untuk tidak ragu menghubungi dan menggunakan jasa layanan KPPBC TMP C Probolinggo untuk terus bersaing hingga kancah internasional.
“Jangan mau kalah dengan yang lainnya. Segera munculkan UMKM-UMKM yang berpotensi kita angkat ke pasar internasional. Sekecil apapun, jangan takut, dan tidak harus besar,” pungkasnya. (zul/pin)